Wednesday, March 19, 2014

Pantaskah Pelle ke Brazil?

Sumber gambar: (static.weltsport.net)

Bukan Pele si legenda sepakbola asal Brazil yang dimaksud judul di atas. Melainkan Graziano Pelle yang bermain untuk Feyenoord. Setelah di tulisan sebelumnya sedikit membahas Eredivise, saya sedikit tertarik dengan nama ini. Seseorang yang memiliki paspor Italia bertengger di jejeran top scorer. Hal yang langka. Karena biasanya di liga Belanda lebih banyak pendatang dari Amerika Latin dan negara Eropa lainnya. Dan sejauh ini Pelle telah melesakkan 20 gol melebihi striker-striker Italia lain di Serie-A. Apa pantas Pelle mendapatkan tempat ke Brazil?

Awal karir Pelle sangat biasa. Hanya memperkuat tim-tim menengah ke bawah mulai dari Lecce, Catania, Crotone, Cesen, Parma, dan Sampdoria. Walau pernah memperkuat AZ Alkmaar selama tiga tahun tapi penampilannya kurang impresif. Tapi seperti kata pepatah, jodoh memang tak akan kemana-mana. Pelle menemukan titik terang di Feyenoord ketika menjadi orang Italia yang menjadi top scorer klub di luar negeri. Selain Luca Toni dan Christian Vieri tentunya.

Hingga saat ini dia belum pernah memperkuat Italia di level senior. Pernahnya membela di U-21 dan tim Olimpiade 2008. Jika melihat performanya bisa dibilang ini momen yang tepat untuk Pelle masuk ke tim nasional. Tapi tak semudah itu. Karena Pelle masih punya banyak kekurangan. Utamanya adalah para pesaing di Serie-A. Selain itu Pelle minim pengalaman dalam partai-partai Eropa.

Pelle adalah tipe striker-striker murni dengan tinggi 193 cm. Permainannya tak jauh beda dengan Luca Toni. Pandai menggunakan fisik besarnya untuk bola-bola udara. Dia juga bisa mencetak gol dari luar kotak penalti. Saya rasa tipe permainannya bisa cocok apabila Prandelli mau memanfaatkan permainan dari kedua sayap. Mengingat Italia punya pemain seperti Alessio Cerci atau Mario Balotelli (jika mau dipaksa) bisa bermain di kedua sisi. Apalagi ada alternatif Antonio Cassano dan Domenico Berardi.

Beda jika Prandelli memainkan dua striker sekaligus. Graziano Pelle bisa saja masuk hitungan. Tapi mengingat dia lebih sering bermain sebagai nomer 9 dengan 4-3-3 Feyenoord pasti membutuhkan sedikit penyesuaian. Bisa memang dengan catatan partnernya adalah pemain dengan tipe yang berbeda dan berperan lebih mendalam. Seperti Antonio Cassano dan Alessio Cerci. Sudah pasti Luca Toni, Alberto Gilardino, dan tentu saja Mario Balotelli bukan partner yang tepat menurut saya. Bisa juga Giuseppe Rossi atau Ciro Immobile yang lebih biasa dengan dua striker.

Sekarang pilihan ada pada Prandelli. Seorang Graziano Pelle patut masuk hitungan untuk mengisi nomer 9 Italia. Jika Luca Toni terlalu tua dan Gilardino yang sering offside maka Pelle adalah pilihan yang tepat. Lagipula dia berada dalam keemasannya sebagai pemain sepakbola. Minim pengalaman memang. Sama kok dengan Immobile dan Berardi. Tapi jika dibawa ke Brazil? Biarlah seorang Prandelli yang membuktikan.

No comments:

Post a Comment

Postingan Populer