Thursday, March 6, 2014

Hati-hati Pengendara Motor Bodoh

Sudah enam tahun sejak saya dibolehkan membawa motor oleh orang tua. Ya motor memang menjadi salah satu kendaraan favorit orang Indonesia. Selain lebih hemat motor juga meningkatkan mobilitas penggunanya. Berbeda sekali jika berpergian dengan mobil. Terasa sekali pasti akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Hingga kini pun saya masih sangat suka memakai motor ketimbang mobil.

Selama bertahun-tahun itu saya sudah melihat berbagai macam pengendara. Mulai dari yang bersahabat sampai yang jahat. Saya berani bilang jahat karena banyak pengguna motor sering tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Ya kan? Ada yang suka kebut-kebutan, ada yang suka berhenti sembarangan, ada juga yang suka menghalangi jalan orang. Aneh ya kadang saya juga merasakan jika memakai motor tiba-tiba keegoisan saya meningkat. Entah karena itu sifat asli atau memang semuanya begitu. Tidak mau disalahkan dan merasa selalu benar.

Sebagai contoh pengalaman saya beberapa bulan lalu setelah pulang kuliah. Saat itu sudah sore hari menjelang waktu maghrib tiba. Saya berencana pulang ke kontrakan untuk menaruh barang-barang dan kembali ke kampus. Tapi saat saya ingin menyebrang tiba-tiba saya ditabrak oleh motor lain. Padahal ya saya sudah memasang lampu sein. Supir angkot pun sudah berhenti demi memberi saya jalan untuk lewat. Tiba-tiba ada motor melaju cukup kencang dari sebelah kiri angkot dan akhirnya bertabrakan. Saya pun hingga terjatuh dari motor karena menahan benturan yang cukup kencang.

Akhirnya si pengendara motor menghampiri dan kalian tahu apa yang dikatakannya? Dia bilang "Kalau bawa motor yang bener dong! Mau nyebrang pelan banget. Gak liat apa saya bawa anak sama istri?! Kalau sampai celaka gimana?". Gila ya. Sudah ditabrak dimarahi pula. Padahal sudah jelas dia yang menabrak dan melaju dengan kecepatan tinggi padahal lalu lintas sedang padat. Tak habis pikir apa yang ada di dalam otak manusia ini.

Di situ amarah saya bangkit. Saya langsung ajak si bapak tak berotak ini ke kantor polisi. "Yaudah pak, sekarang ke kantor polisi aja kita selesaikan". Karena saya sangat benci dan malas untuk mendebat orang sebodoh bapak ini. Tapi dia terus mengoceh dan menyalahkan saya. Akhirnya saya bilang "Yaudah sekarang terserah bapak mau bilang apa, saya maunya ke kantor polisi aja. Saya males marah-marah. Saya juga gak bisa berantem pak. Gimana? Kalau bapak gak mau juga ya saya panggil polisi aja ke sini".

Akhirnya si bapak itu hanya meminta maaf dan pergi begitu saja. Sejak kejadian itu saya lebih berhati-hati karena sadar masih banyak orang bodoh yang merasa dirinya selalu benar. Jangankan etika ketika berkendara, sopan santun seperti meminta maaf setelah berbuat salah pun harus dipaksa. Aneh.

Jadi saran saja untuk para pengendara motor. Tolong berhati-hati di jalan karena banyak orang bodoh yang membawa motor. Jika kalian dalam keadaan tidak salah sama sekali dan ditabrak orang bodoh segeralah bawa ke polisi atau ke psikiater. Dan jika kalian menabrak orang lain yang keadaannya tidak salah sama sekali silakan meminta maaf jika kalian tak mampu mengganti kerusakannya.

Bodoh.

6 comments:

  1. yang penting kita yang cerdas berkendara. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju :) Tapi yang lebih penting saling menghargai ya

      Delete
  2. keren nih artikel, oh ya jangan lupa kunjungan balik dan koment balik ya http://ane-aldi.blogspot.com/2014/03/tempat-magang-dengan-gaji-besar.html

    ReplyDelete
  3. Orang yang berbuat salah di Indonesia itu katanya melakukan tiga hal:
    1. Kalau berbuat salah, jangan diungkit-ungkit
    2. Sekalinya ada yang ngungkit, bilang tidak tahu
    3. Pas ternyata sudah ketahuan, langsung marah-marah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju! tapi gak semua orang Indonesia begitu kan? :)

      Delete

Postingan Populer