Romantis. Kata yang sering
terucap jika berbicara tentang cinta. Kata romantis memang terasa dekat dengan
yang namanya cinta. Dua hal ini selalu saja dikait-kaitkan satu sama lain. Di
dalam suatu hubungan, memang dibutuhkan sentuhan romantisme. Tujuannya sih
baik, untuk menjaga keutuhan dan mencegah kebosanan dari jenuhnya sebuah
pasangan. Benarkah?
Sebelum berbicara lebih jauh,
mari kita coba mengerti apa itu romantis. Menurut KBBI, romantis adalah kata
yang ditujukan kepada hal-hal bersifat mesra, mengasyikan, dan juga seperti
pada cerita percintaan (roman). Sebenarnya, arti romantis lebih
daripada sekedar percintaan. Karena kata romantis berawal dari istilah yang
mengacu kepada sebuah gaya menulis, berbicara, dan artistik. Sebelum
dikembangkan lebih jauh menjadi sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan dan
erotisme. Hingga sekarang lebih menuju kepada percintaan.
Berbicara tentang romantis dan
percintaan, saya teringat kalimat pacar yang sering terucap dari mulutnya.
“Kamu ih, gak romantis banget. Gak so
sweet”. Ya, bisa dibilang jika dibandingkan dengan kebanyakan pria lain
saya memang kurang romantis, setidaknya di mata pacar. Awalnya sih cuek saja,
namun lama kelamaan gerah juga mendengar kalimat itu berkali-kali.
Saya pun mulai berpikir, “Apa iya
gak romantis?”. Kalau diingat-ingat kembali, ya kurang lebih hal-hal berbau
mesra dan romantis itu tentu saja saya lakukan. Walau sederhana, seperti
memberi bunga atau kejutan-kejutan kecil lainnya. Namun, tetap saja kalimat itu
kadang terucap kembali. Aneh.
Dari situ mulailah ide untuk
mencari sebab mengapa si pacar sering mengucapkan kalimat itu. Hal yang mudah
tentunya, karena setiap hari kita berkomunikasi secara intens walau jarang
bertemu langsung. Saya mulai lebih memperhatikan kebiasaannya, kesehariannya,
dan lingkungan sekitarnya. Ada satu kebiasaannya yang mulai mengganggu saya,
keranjingan serial drama Korea.
Merasa terganggu, karena dia
sering mengucapkan kalimat itu adalah ketika usai menonton serial drama Korea.
Ya, yang notabene memang menonjolkan sisi romantisme dalam alur ceritanya. Saya
mulai berpikir ini berpengaruh besar terhadap penilaian romantisme saya.
Karena penasaran, saya coba
menonton beberapa judul serial dan film nya. Dari situ, walau ceritanya
berbeda-beda namun ada satu kesamaan yang saya dapat, para pria lebih banyak
melakukan hal-hal yang sebenarnya sepele. Seperti memberi jaket ketika
kehujanan atau menggandeng tangan saat berjalan serta masih banyak yang lain.
Lebih kepada sifat perhatian sebenarnya, bukan kepada hal yang mewah seperti makan
malam di restoran elit misalnya.
Akhirnya, saya putuskan untuk
mencoba melakukan hal-hal kecil itu. Saya ajak dia untuk jalan dan menonton
film Big Hero 6. Dimulai dari saat perjalanan pergi hingga pulang dipenuhi
dengan obrolan-obrolan yang lebih perhatian. Nyatanya memang berhasil, si pacar
pun bilang “Makasih ya, kamu tumben baik banget hari ini”.
Tiba-tiba saya teringat perkataan
komedian Pandji Pragiwaksono dalam sebuah bit-nya yang menyatakan bahwa wanita
lebih suka diperhatikan dibanding disanjung. Saya benar-benar mengerti apa
artinya sejak saat itu. Tapi ada yang mengganjal, bagaimana dengan apresiasi
seperti memberi bunga dan lain sebagainya?
Jika diperhatikan memang ada tipe
pria yang senang memberi bunga dan sebagainya. Dan, pria yang tak seperti itu. Saya
memang bukan tipe pria yang suka memberi bunga. Tepatnya, lebih menyukai untuk
memberi yang lebih berarti atau bermanfaat. Bahkan seorang teman lama pernah
berkata, “Lo harus diajarin masalah percintaan nih, kaku banget. Lo juga jangan
sering cemburu lah, buat apa sih”.
Bukan salah saya jika teman lama
ini berkata seperti itu. Setidaknya itulah yang tergambar dari sudut pandang
dirinya. Tentu saja saya tak setuju karena kita memiliki pemikiran yang berbeda.
Sering terpikir, untuk apa kita sering-sering memberi bunga kalau nantinya hubungannya
tak berjalan mulus.
Untuk masalah kecemburuan, saya
pikir ini adalah sisi paling menarik dalam sebuah hubungan. Rasa cemburu memang
selalu hadir. Bagi saya, cemburu wajib ada di setiap percintaan. Karena cemburu
adalah sebuah bukti kita menyayangi sesuatu. Walau memang jika berlebihan akan
berujung kerusakan. Ah, bukankah cemburu itu begitu romantis bukan?
Dari situ, saya bisa mengambil
kesimpulan. Mungkin ini akan menenangkan para hati wanita yang bingung dengan romantisme
pasangannya. Jadi, percayalah setiap pria adalah orang yang romantis. Hanya
pendekatan dan penyampaiannya saja yang berbeda-beda. Tinggal bagaimana kalian
para wanita untuk memahaminya. Dan lagi, yang terpenting adalah cinta. Karena
yang namanya cinta, romantisme akan muncul dengan sendirnya. Belum tentu
berlaku jika sebaliknya.
Oh iya, waktu itu ketika saya
memberi bunga, si pacar bilang, “Makasih ya, kamu sering-sering ya kayak gini”.
Saya jawab, “Enggak ah, kalau sering-sering nanti bosan. Sesuatu yang
berlebihan kan gak baik”. Dia pun hanya tersenyum kecut.