Friday, January 2, 2015

Malam Tahun Baru

Suara-suara ledakan khas dari kembang api mulai sayup-sayup terdengar beberapa saat setelah adzan isya berkumandang. Dari jendela kamar, terlihat orang-orang mulai menyiapkan kendaraannya. Dengan berpenampilan lebih rapi dibanding biasa yang saya lihat, sesekali mengecek semua persiapan sebelum meluncur ke tempat tujuan. Mereka siap untuk bersukacita merayakan tahun baru.

Malam tahun baru memang menyenangkan. Jarang sekali melihat malam yang lebih ramai. Lebih dari itu, mayoritas manusia di Bumi pun turut serta merayakannya. Antusiasme menyambut tahun baru yang akan segera datang. Entahlah, saya hanya suka melihat kejadian yang jarang ditemui sehari-hari.

Begitu pun dengan saya yang bersiap berjumpa teman-teman lama. Ya, tak ada pesta mewah hanya berkumpul seperti biasa. Meluangkan waktu, berbagi cerita, dan bercanda sebagaimana yang selalu kita lakukan setiap hari dulu. Kami hanya sekedar duduk-duduk dengan ditemani beberapa gelas kopi hangat dan sebungkus rokok di depan sebuah ruko. Ya, tempat yang sama selama bertahun-tahun untuk berkumpul.

Di sana tak ada apa-apa, hanya sebuah warung kecil yang menemani hingga larut malam. Sambil sesekali melihat kembang api dinyalakan, sudah cukup puas untuk kita. Walau terlihat sederhana, ada satu yang membuat ini sedikit spesial, waktu.

Di dunia ini, apalah yang lebih berharga dari waktu. Waktu tak bisa diputar kembali. Di tengah-tengah kesibukannya masing-masing, mereka masih bisa menyisihkan waktu untuk kembali berkumpul bersama. Kalau diingat, meski kita berasal dari kota Bogor, hanya saya yang melanjutkan studi di kota ini. Jadi bisa dibilang, untuk berkumpul hanya pada saat-saat seperti ini. Liburan di kampung halaman.

Pukul dua pagi kita memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Sambil merebahkan diri dan mencoba menikmati suasana dingin dini hari, saya membuka beberapa media sosial. Banyak yang mulai melihat refleksi mereka di tahun lalu. Apa yang terjadi, apa yang sudah dilakukan, apa yang terlewatkan, dan masih banyak pengalaman lainnya. Resolusi pun mulai bermunculan terdengar di telinga. Kita hanya bisa berharap semua bisa terlaksana.

Sebelum terlelap, ada satu resolusi yang lebih kepada harapan. Semoga saya dan teman-teman lama ini bisa selalu dipertemukan kembali di tahun-tahun berikutnya. Amin.

2 comments:

Postingan Populer