Wednesday, March 1, 2017

Kesan Singkat dari Black Mirror


Sumber Gambar: IMDB

I didn’t expect to find myself living in the future, but here I f*cking well am.

Kalimat tersebut dilontarkan oleh Karin Parke (Kelly MacDonald), tokoh utama dalam serial Black Mirror episode Hated in the Nation. Ya, kata-kata yang keluar dari mulut Kelly itu memang cukup membekas di benak saya. Karena memang kita pun tahu, gambaran masa depan yang dibayangkan orang-orang tentu memiliki sisi buruk.

Oh ya, bagi yang asing dengan Black Mirror, ini adalah salah satu serial yang saya rekomendasikan untuk ditonton. Ada dua hal yang membuat saya menggemari serial yang dibuat oleh Charile Brooker ini. Alasan pertama adalah premis yang ditawarkan oleh Black Mirror. Singkatnya, serial ini dengan gaya satir mengangkat sisi gelap dari teknologi.

Alasan kedua adalah serial ini berbentuk antologi. Ya Black Mirror tidak hanya menyajikan cerita berbeda tiap musimnya, tapi juga di tiap episode. Jadi kita tak akan mudah merasa bosan untuk menyaksikannya.

Sebenarnya, serial ini telah melewati musim ketiganya pada Oktober tahun lalu. Namun saya baru sempat menyaksikannya baru-baru ini. Ya bisa dibilang, Black Mirror membuat saya bisa melihat teknologi dari sudut pandang lain.

Ketika pertama kali menonton serial ini, saya jadi teringat tentang simbol Yin dan Yang. Dari dulu saya penasaran mengapa ada titik putih di sisi hitam, dan juga sebaliknya. Ya kasarnya, hal itu menggambarkan bahwa dalam setiap hal baik tentu ada sisi buruknya, dan juga sebaliknya. Begitu pun teknologi, meski banyak membantu manusia tetapi pasti ada sisi gelapnya.

Saya juga yakin bahwa kita lama-kelamaan akan sadar bahaya dari teknologi itu sendiri. Tak percaya? Mari kita ambil contoh, televisi. Di era sekarang, hampir semua orang tentu tahu dan pernah menonton televisi. Televisi tentu memberi dampak baik, seperti mempermudah penyebaran informasi dan juga sumber hiburan.

Namun entah sadar atau tidak, televisi bisa mempengaruhi kita. Bentuknya yang berupa audio visual akan lebih mudah untuk memberi pengaruh, karena menggunakan dua indera kita. Saya selalu membayangkan untuk bisa membandingkan pola pikir orang yang sering menonton televisi dan tidak. Apakah akan ada perbedaan besar? Mungkin saja.

Saat ini televisi sudah mulai tergeser dengan teknologi baru, internet. Banyak orang yang mulai meninggalkan televisi dan beralih ke internet. Alasannya adalah dengan internet kita bisa lebih bebas untuk memilih “asupan” yang kita inginkan. Namun apakah internet lebih baik dari televisi? Tidak juga.
Toh, kebebasan yang kita dapat dari internet malah terkadang lebih berbahaya. Rasanya saya tak perlu berpanjang lebar untuk menyebutkan apa dampak buruknya ya.

Ya, pada intinya Black Mirror seolah menyadarkan kita tentang potensi bahaya dari teknologi. Karena dari setiap episodenya, satu hal selalu terbesit oleh saya. “Wah yang begini sih, mungkin banget kejadian di dunia nyata.”

Nah, maka dari itu saya sarankan untuk menonton Black Mirror. Tenang, saya kan sudah bilang tadi bahwa ini serial antologi. Jadi kalian tak akan merasa “ketinggalan” untuk menyaksikan seluruh episodenya. Mungkin ke depannya saya ingin sekali membahas satu per satu episode dari Black Mirror.

Oh ya, kira-kira tahu apa yang dimaksud dengan “black mirror”?

No comments:

Post a Comment

Postingan Populer