Sumber Gambar: IMDB |
“I didn’t expect to find myself living in the future, but
here I f*cking well am.”
Kalimat tersebut dilontarkan oleh Karin Parke (Kelly MacDonald), tokoh
utama dalam serial Black Mirror episode Hated in the Nation. Ya, kata-kata yang
keluar dari mulut Kelly itu memang cukup membekas di benak saya. Karena memang
kita pun tahu, gambaran masa depan yang dibayangkan orang-orang tentu memiliki
sisi buruk.
Oh ya, bagi yang asing dengan Black Mirror, ini adalah salah satu
serial yang saya rekomendasikan untuk ditonton. Ada dua hal yang membuat saya
menggemari serial yang dibuat oleh Charile Brooker ini. Alasan pertama adalah
premis yang ditawarkan oleh Black Mirror. Singkatnya, serial ini dengan gaya
satir mengangkat sisi gelap dari teknologi.
Alasan kedua adalah serial ini berbentuk antologi. Ya Black Mirror
tidak hanya menyajikan cerita berbeda tiap musimnya, tapi juga di tiap episode.
Jadi kita tak akan mudah merasa bosan untuk menyaksikannya.
Sebenarnya, serial ini telah melewati musim ketiganya pada Oktober
tahun lalu. Namun saya baru sempat menyaksikannya baru-baru ini. Ya bisa
dibilang, Black Mirror membuat saya bisa melihat teknologi dari sudut pandang
lain.
Ketika pertama kali menonton serial ini, saya jadi teringat tentang
simbol Yin dan Yang. Dari dulu saya penasaran mengapa ada titik putih di sisi
hitam, dan juga sebaliknya. Ya kasarnya, hal itu menggambarkan bahwa dalam
setiap hal baik tentu ada sisi buruknya, dan juga sebaliknya. Begitu pun
teknologi, meski banyak membantu manusia tetapi pasti ada sisi gelapnya.
Saya juga yakin bahwa kita lama-kelamaan akan sadar bahaya dari
teknologi itu sendiri. Tak percaya? Mari kita ambil contoh, televisi. Di era
sekarang, hampir semua orang tentu tahu dan pernah menonton televisi. Televisi
tentu memberi dampak baik, seperti mempermudah penyebaran informasi dan juga
sumber hiburan.
Namun entah sadar atau tidak, televisi bisa mempengaruhi kita. Bentuknya
yang berupa audio visual akan lebih mudah untuk memberi pengaruh, karena
menggunakan dua indera kita. Saya selalu membayangkan untuk bisa membandingkan
pola pikir orang yang sering menonton televisi dan tidak. Apakah akan ada
perbedaan besar? Mungkin saja.
Saat ini televisi sudah mulai tergeser dengan teknologi baru,
internet. Banyak orang yang mulai meninggalkan televisi dan beralih ke
internet. Alasannya adalah dengan internet kita bisa lebih bebas untuk memilih “asupan”
yang kita inginkan. Namun apakah internet lebih baik dari televisi? Tidak juga.
Toh, kebebasan yang kita dapat dari internet malah terkadang lebih
berbahaya. Rasanya saya tak perlu berpanjang lebar untuk menyebutkan apa dampak
buruknya ya.
Ya, pada intinya Black Mirror seolah menyadarkan kita tentang potensi
bahaya dari teknologi. Karena dari setiap episodenya, satu hal selalu terbesit
oleh saya. “Wah yang begini sih, mungkin banget kejadian di dunia nyata.”
Nah, maka dari itu saya sarankan untuk menonton Black Mirror. Tenang,
saya kan sudah bilang tadi bahwa ini serial antologi. Jadi kalian tak akan
merasa “ketinggalan” untuk menyaksikan seluruh episodenya. Mungkin ke depannya
saya ingin sekali membahas satu per satu episode dari Black Mirror.
Oh ya, kira-kira tahu apa yang dimaksud dengan “black mirror”?
No comments:
Post a Comment