Friday, November 15, 2013

Malaikat Terpendam Internazionale dan Argentina

Banyak orang-orang yang bilang Inter akan hancur ketika Wesley Sneijder dan Coutinho pergi meninggalkan Giuseppe Meazza. Memang menjual pemain-pemain kunci dengan kreativitas tinggi sangat berisiko. Karena menurut saya Sneijder masih menjadi salah satu playmaker paling berbahaya di Eropa. Sedangkan Coutinho adalah salah satu pemain muda paling berbakat yang ada di Inter.

Kesempatan bermain Coutinho memang kecil di Inter mengingat Sneijder selalu menjadi pilihan utama. Tetapi ketika Sneijder akhirnya pergi ke Galatasaray, pihak klub lebih memilih menjual Coutinho ke Liverpool. Hasilnya, Inter jatuh ke peringkat 9 klasemen musim lalu. Datangnya Kovacic sempat menjadi harapan besar. Tetapi dia masih sangat muda dan butuh adaptasi. Beruntunglah Inter memiliki Ricardo Alvarez.


Pemain kelahiran Buenos Aires ini bergabung pada 2011 dari Velez Sarsfield. Dibeli dengan mahar 11,2 juta Euro tidak menjadikan dia sebagai pilihan utama. Ya seperti yang sudah dibahas, dia harus bersaing dengan Sneijder dan Coutinho di lini tengah. Tetapi bakatnya sebagai trequartisata memang telah diketahui oleh Claudio Ranieri. Beruntung Inter masih menyimpannya hingga saat ini.

Musim ini saya rasa akan menjadi musim terbaiknya sejak 2011. Permainannya semakin matang dibawah asuhan Mazzarri.  Selalu menjadi pilihan utama sejak giornata 1 hingga melawan Livorno minggu lalu.

Dari 11 kali bertanding Ricky telah mencetak empat gol dan tiga assist. Dan menjadi Man of the Match empat kali. Alvarez memang terkenal dengan kemampuan dribble khas pemain Amerika Selatan. Total dia mencatat 44 kali dribel sukses dan 22 key passes. Beruntung Inter memiliki Rodrigo Palacio, Diego Milito, dan Mauro Icardi yang sama-sama berasal dari Argentina. Ya sederhana saja, mereka akan lebih mengerti lewat bahasa dan gaya dasar permainan yang sama. Entah itu kebetulan atau tidak, saya rasa permainan Ricky akan lebih buas ketika Palacio berada di lini depan, entah itu sebagai striker tunggal atau diduetkan dengan striker lain.

Di kancah Internasional, bersama Argentina dia baru mengecap lima kali bertanding. Dengan kemampuan dan performanya sekarang ini. Harusnya dia bisa lebih mendapat tempat di tim nasional Piala Dunia tahun depan. Bukan tidak mungkin jika Ricky akan menjadi kunci lini tengah Argentina. Walaupun dia memiliki daya serang yang tinggi, toh dia bisa bermain lebih ke dalam dan bisa juga berperan sebagai trequartista seperti di Inter.



Mengingat tim nasional Argentina memiliki sederet striker kelas dunia. Dan mereka semua sedang on fire. Yah, sebut saja Lionel Messi, Sergio Aguero, Carlos Tevez, Gonzalo Higuain, dan juga Rodrigo Palacio. Mereka semua menjadi mesin gol klubnya masing-masing. Belum lagi masih ada Ezequiel Lavezzi, Angel Di Maria, dan Erik Lamela. Ya mereka semua pemain haus gol.

Bukan tidak mungkin Alvarez bisa menjadi kunci penghubung antara lini tengah dan lini depan. Dia akan menjadi pemain yang tepat untuk menghubungkan para gelandang dengan penyerang. Jika Argentina berani menempatkan dia sebagai trequartista kemungkinan bersaing dengan negara lain akan terbantu. Saya sangat ingin melihat apa yang dia lakukan untuk Inter bisa terwujud di Argentina. Percayalah dia bagaikan seorang malaikat yang akan membawa Inter dan Argentina terus bersaing di atas. Seperti nama tengahnya Ricardo 'Gabriel' Alvarez.

No comments:

Post a Comment

Postingan Populer