Friday, January 6, 2017

Felipe Melo Pergi, Roberto Gagliardini pun Datang



Seperti yang terjadi di tiap tahunnya, Inter tentu akan berburu pemain di bursa transfer musim dingin. Sebagai klub yang besar juga Inter selalu dikait-kaitkan dengan banyak pemain. Hingga kini yang paling terdengar mungkin seperti Ricardo Rodriguez, Lucas Leiva, Milan Badelj, dan Roberto Gagliardini.

Untuk nama yang terakhir, Gagliardini, Inter disebut-sebut telah menyiapkan mahar sekitar 28 juta Euro. Bagi saya, itu adalah dana yang cukup besar untuk pemain berusia 22 tahun. Namun memang pihak manajemen Inter cukup serius dengan transfer Gagliardini.

Nama Gagliardini memang cukup asing di telinga, pasalnya memang pemain yang berposisi sebagai gelandang ini hanya bermain di tim-tim kecil Italia saja. Roberto Gagliardini adalah pemain jebolan akademi Atalanta, dia baru masuk ke tim senior di musim 2013/2014 lalu. Pada Januari 2014, pemain kelahiran Bergamo ini dipinjamkan ke Cesena, di mana ia mencetak gol pertamanya sebagai pemain profesional. Di dua musim berikutnya, Roberto kembali dipinjamkan ke Spezia dan Vicenza.

Singkatnya, musim ini adalah untuk pertama kalinya Roberto Gagliardini bermain di tim utama Atalanta. Di awal musim, Roberto belum mendapat kepercayaan penuh dari Gian Piero Gasperini, tapi seiring waktu ia mulai sering bermain sejak menit pertama. Lebih tepatnya di sekitar bulan Oktober ketika melawan Genoa, Gagliardini tampil sangat baik dengan mencetak satu asis untuk membawa Atalanta menang telak 3-0. Sejak itu, pemain kelahiran 7 April 1994 tersebut menjadi langganan starting line-up.

Namanya sempat mencuat ketika ia mulai dipanggil ke tim nasional U-20 di 2014 dan U-21 di tahun berikutnya. Berkat penampilan konsistennya, ia akhirnya mendapat kesempatan dipanggil ke tim senior pada November 2016 lalu. Ia dibawa oleh Gian Piero Ventura di laga kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Liechtenstein dan juga laga persahabatan melawan Jerman.

Alasan Ketertarikan Inter pada Gagliardini

Dari sekian banyak pemain, tentu ada alasan kuat mengapa Inter terlihat begitu antusias untuk memboyong Gagliardini. Sebagai pemain yang berposisi sebagai gelandang, Gagliardini tak hanya bagus dalam hal menyerang, tapi juga sering membantu pertahanan. Menurut statistik dari whoscored, Roberto cukup jeli dalam membaca permainan. Hal itu terbukti dari rataan intersepnya yang mencapai 1.5 per pertandingan, angka yang lumayan untuk seorang central midfielder.

Bisa dibilang salah satu kekuatan utamanya adalah dalam hal passing. Sejauh ini ia mencatat 435 umpan dengan persentase keakuratan mencapai 84,8%. Dari 13 laga di Serie-A, ia juga telah mencatat 8 umpan kunci, artinya ia juga punya potensi sebagai pencipta peluang bagi timnya, meski hanya mencetak 2 asis sejauh ini.

Rasanya cukup wajar jika klub sekaliber Inter pun ingin memboyong Roberto Gagliardini. Mengingat ia masih berusia 22 tahun, Gagliardini punya potensi untuk menjadi pemain besar. Ada bagusnya juga Inter tertarik padanya, karena biasanya Nerazurri lebih sering tertarik membeli pemain dari asing. Kita juga tahu para pemain muda Italia biasanya lebih sering bergabung dengan Juventus, Napoli, Milan, ataupun Roma. Mengingat Gagliardini telah menarik perhatian Ventura, tentu Inter tak ingin tersalip lagi dalam perebutan pemain masa depan Italia tersebut.

Bisakah Gagliardini Bersaing dengan Lini Tengah Inter?

Jawabannya tentu bisa, cuma sangat berat menurut saya. Pasalnya Inter yang kini dilatih oleh Stefano Pioli, paling sering memainkan pola 4-2-3-1. Dari delapan pertandingan, Pioli memainkan pakem tersebut di enam laga, sisanya menggunakan 3-4-3. Jadi secara kasar, di tiap laganya Inter butuh tiga orang gelandang. Maka dari itu, minimal Inter harus punya lima sampai enam pemain gelandang di skuadnya, tentu ini membuka peluang Gagliardini.

Namun yang menjadi tantangan besar adalah bagaimana seorang Roberto Gagliardini bisa menembus lini tengah Inter, yang diisi oleh pemain-pemain top dan sedang berada dalam kondisi terbaik saat ini. Dari melihat posisi bermain, Gagliardini kemungkinan besar akan ditempatkan sebagai salah satu pemain di belakang gelandang serang. Kemampuan bertahan Gagliardini tentu akan diperlukan sebagai penyeimbang di lini tengah.

Masalahnya, jika Gagliardini resmi berkostum Inter dan bergabung dengan skuad di sisa musim ini, mau tak mau ia harus bersaing dengan Marcelo Brozovic, salah satu pemain dengan penampilan terbaik di Inter sepanjang musim. Di bawah asuhan Pioli, Brozovic tak hanya berperan sebagai playmaker, ia juga menunjukkan ketajamannya dengan raihan empat gol. Selain itu, Brozovic juga rajin berkontribusi untuk pertahanan, karena titik serang bisa diserahkan pada gelandang serang yang berdiri di belakang penyerang utama. Bahkan rataan tackle-nya mencapai 2.5 per pertandingan.

Jika satu tempat telah dipastikan untuk Brozovic, bukankah masih ada satu slot lagi kan?

Nah masalahnya, Pioli tentu butuh pemain dengan tipe yang berbeda untuk menemani Brozovic. Hal itu memang terbukti, terkecuali saat melawan Genoa, Brozovic selalu dipasangkan dengan pemain yang lebih "bertenaga", yaitu antara Kondogbia ataupun Felipe Melo.

Kesempatan bermain untuk Gagliardini memang semakin terbuka, mengingat Felipe Melo telah setuju untuk pindah ke Palmeiras. Maka dari itu, Gagliardini kemungkinan besar akan bersaing dengan Kondogbia untuk menemani Brozovic. Lagipula perannya nanti mungkin akan mirip dengan apa yang dilakukannya di Atalanta, ia lebih sering ditempatkan di belakang gelandang serang, entah itu Alejandro Gomez atau Jasmin Kurtic. Namun Gagliardini juga punya kekurangan jika dibandingkan dengan Kondogbia, ia tak memiliki kemampuan dribel sebaik pemain asal Prancis tersebut.

Bagaimana dengan posisi di belakang penyerang? Rasanya Pioli pun tak akan mengambil risiko terlalu besar untuk menempatkan Gagliardini di posisi tersebut. Karena kini Inter memiliki dua pemain yang sedang bermain baik, Ever Banega dan Joao Mario. Maka dari itu posisi ideal untuk Gagliardini adalah bermain di belakang gelandang serang, entah itu dipasangkan dengan Brozovic atau mungkin Kondogbia.

Benarkah Ini Waktu yang Tepat untuk Gagliardini?

Jika berbicara tepat atau tidak, saya rasa transfer Gagliardini adalah hal yang sama-sama menguntungkan untuk kedua pihak. Pertama, Gagliardini akan diuntungkan dengan bergabung di klub sebesar Inter, mengingat kesempatan bermain semakin terbuka lebar, jika dia bisa meraih posisi reguler tentu akan jauh lebih baik untuk ke depannya. Belum lagi mengingat ia masih berusia 22 tahun, bermain reguler di Inter tentu akan berpengaruh besar terhadap perkembangan kariernya.

Bagi Inter sendiri, memiliki pemain muda Italia yang punya potensi besar tentu menjadi keuntungan tersendiri. Karena seperti yang kita tahu, Inter lebih dikenal sering membeli pemain senior atau pemain asing. Selain itu, jika penampilan Gagliardini semakin meningkat dan menempati posisi reguler, bisa saja ia akan dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi beberapa tahun ke depan.

Namun jika melihat dari skuad Inter, Stefano Pioli memang telah mengiyaratkan bahwa ia butuh gelandang dengan tipe yang jauh lebih defensive ketimbang Gagliardini. Maka dari itu sejak beberapa waktu lalu Inter telah dihubung-hubungkan dengan beberapa nama seperti Lucas Leiva, Luiz Gustavo, Obi Mikel, dan Milan Badelj. Nyatanya, Inter lebih dulu merekrut Gagliardini, apakah ia akan diasah menjadi pemain yang lebih defensive, bisa saja.

Tantangannya adalah dari manajemen Inter. Kita tahu meski kini Stefano Pioli berhasil mengangkat permainan Inter, nasibnya di akhir musim nanti belum tentu aman. Bisa jadi Pioli akan digantikan oleh pelatih lain sebagus apa pun prestasi yang diraih. Kekhawatiran saya adalah jika berganti pelatih, kemungkinan Gagliardini akan ditendang pun pasti ada.

Kesimpulan

Menurut saya, transfer Gagliardini adalah salah satu langkah yang cukup tepat. Inter melepas Melo dan menggantinya dengan pemain gelandang juga. Soal tiper bermain memang mereka memiliki perbedaan, namun hal ini lebih kepada masalah regenerasi skuad, mengingat Melo yang menginjak 33 tahun dan tak bisa bermain prima dan garang seperti beberapa tahun lalu. Selain itu, semakin banyaknya pemain Italia di skuad Inter tentu akan memudahkan Inter untuk bermanuver jika sewaktu-waktu ingin merekrut pemain asing lainnya. Lagipula karena Gagliardini adalah pemain lokal, rasanya ia tak akan kesulitan untuk beradaptasi.

Namun sayangnya, harga 28 juta Euro bagi saya terlalu tinggi untuk ukuran Gagliardini. Sebagai pemain yang kemungkinan besar tak akan langsung menjadi pilihan utama, mahar setinggi itu adalah sebuah pertaruhan yang cukup berani.

1 comment:

Postingan Populer