Tuesday, July 28, 2015

Menerka Inter di Musim Mendatang

Sumber: goal.com
Sudah sebulan lebih bursa transfer  berlangsung, Inter sepertinya belum puas dalam membangun skuad untuk musim depan. Hingga kini, sudah ada lima pemain baru yang telah dipastikan akan berkostum biru hitam. Jeison Murillo, Joao Miranda, Geoffrey Kondogbia, Martin Montoya, dan Jonathan Biabiany. Ini belum ditambah dengan kabar bahwa Stevan Jovetic telah menuju Inter.

Misi Roberto Mancini untuk perjalanan setahun ke depan sudah begitu jelas, membawa Inter kembali bersaing scudetto. Ya atau setidaknya kembali ke ranah Liga Champions. Bukan hal yang mudah, tapi juga tak mustahil.

Jika melihat performa mereka di pertandingan pra musim, Inter masih jauh dari kata memuaskan. Wajar saja, meski sudah kedatangan tiga orang nama baru untuk lini belakang tapi sejak melawan Stuttgart Kickers hingga Real Madrid, Inter selalu kebobolan. Artinya, permasalahan utama di musim lalu belum sepenuhnya terselesaikan. Memang semua itu hanyalah uji coba atau pertandingan "latihan". Namun dari sini, kita bisa sedikit terbayang seperti apa Inter pada musim yang akan mendatang.

Sejak Mancini memutuskan untuk kembali ke Giuseppe Meazza, Inter kembali kepada pakem penggunaan empat pemain belakang. Mantan pelatih Galatasaray ini juga sepertinya akan meneruskan pola 4-3-1-2 seperti musim lalu dan bermain dengan penguasaan bola yang tinggi. Ini sudah terlihat dimainkan di beberapa kesempatan. Namun perubahan kemungkinan akan terjadi dengan datangnya pemain-pemain baru.

Di Mana Jovetic dan Biabiany akan Bermain?

Inter baru saja mendapatkan Stevan Jovetic dengan status pinjam dan opsi pembelian di akhir musim. Pemain yang sukses mengangkat namanya bersama Fiorentina ini kesulitan mendapat tempat utama di Manchester City. Sebagai penyerang, dia kalah bersaing dengan Kun Aguero dan Edin Dzeko, belum lagi Januari lalu City kedatangan seorang Wilfried Bony.
Jovetic memang bisa ditempatkan di berbagai posisi. Permainannya ketika dipasang sebagai gelandang serang pun lebih baik dengan mencetak gol lebih banyak. Dia pun bisa bermain di sisi kiri jika diperlukan.

Kepulangan Jonathan Biabiany serta kedatangan Stevan Jovetic bisa memberi Mancini kombinasi serangan yang lebih variatif. Biabiany adalah pemain sayap yang memiliki kecepatan dan kemampuan dribel yang baik. Inter pun bisa memainkan permainan cepat dengan mengandalkan kedua sisi lapangan dengan lebih baik. 

Inter akan lebih leluasa memainkan tiga orang penyerang atau dengan 4-2-3-1. Dengan memasang Nagatomo maupun Dodo di sisi kiri yang begitu agresif saat menyerang. Atau juga bisa memaksimalkan peran Jovetic atau Palacio yang bisa bermain lebih melebar, merubah pola menjadi 4-3-3.

Selain kemungkinan akan ditempatkan di sayap, Jovetic lebih berpeluang dipasang sebagai trequartista. Pemain kelahiran Montenegro ini memiliki skill di atas rata-rata yang sangat berbahaya dalam membangun serangan. Walaupun di posisi ini bisa saja diberi kepada salah satu dari Hernanes, Kovacic, atau Brozovic.

Jovetic pun bisa ditandemkan dengan Mauro Icardi atau Rodrigo Palacio di lini depan. Dia pun fasih bermain sebagai striker tunggal. Walau di City dia lebih tajam ketika ditempatkan di belakang striker.

Lini Tengah Semakin Solid (?)

Di bursa transfer kali ini Inter melepas Ricardo Alvarez, Joel Obi, Zdarvko Kuzmanovic, Rene Krhin, Alfred Duncan, dan Ruben Botta. Masing-masing pindah ke Sunderland, Torino, Basel, Granada, Sampdoria, dan Pachuca. Kehilangan beberapa pemain di posisi gelandang ini rasanya memang tak terlalu berpengaruh, mengingat mereka hanya menjadi pelapis di musim lalu, sisanya dipinjamkan ke klub lain. Penampilan mereka pun tak ada yang istimewa. Bahkan Rene Krhin tak pernah membuat satu pun penampilan sebagai starter dan sempat dipinjamkan ke Cordoba.

Untuk musim mendatang, telah datang pemuda seharga 35 juta Euro bernama Geoffrey Kondogbia. Dengan mahar sebesar itu, Erick Thohir seperti mengisyaratkan bahwa dirinya serius dalam mengincar tempat untuk berlaga di Liga Champions. Selain itu, dengan perekrutan ini setidaknya memberi kesan bahwa Thohir tak pelit dalam urusan beli pemain.

Geoffrey adalah seorang gelandang tipe petarung. Dia bagus dalam bertahan dan punya daya jelajah yang tinggi. Dengan angka 3,1 tekel dan 2,5 intersep per pertandingan membuktikan dia bisa menambah kekuatan Inter dalam bertahan. Setidaknya Mancini tak lagi kelimpungan jika harus kehilangan Gary Medel, bahkan dia berpeluang besar menggeser pemain asal Chile tersebut dari tempat utama.

Pemain tengah lainnya tersisa Hernanes, Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Fredy Guarin, dan pemain muda yang namanya mencuat di musim lalu Assane Gnoukouri. Sebenarnya ada satu nama lagi, Saphir Taider yang musim lalu dipinjamkan ke Sassuolo. Namun, pemain internasional Algeria ini kencang diisukan akan pindah dari Giuseppe Meazza.

Jika Taider akan hengkang, maka stok pemain tengah Inter terlalu riskan. Karena peluang seorang pemain mendapatkan cedera selalu ada. Lagipula dengan hanya ketambahan Kondogbia, lini tengah Inter tak banyak berubah seperti musim lalu. Apalagi permainan Kovacic dan Guarin masih terbilang inkonsisten.

Ada kemungkinan besar Mancini akan mengorbitkan salah satu pemain muda lagi seperti Gnoukouri. Setelah di pertandingan pra musim dia banyak memberi kesempatan bermain kepada pemain-pemain dari tim primavera. Juga tak menutup kemungkinan Inter akan mendatangkan lagi satu gelandang untuk memperkuat lini tengah.

Kebanjiran Pemain Belakang

Di akhir musim lalu, Inter cukup banyak melepas pemain dari posisi bek. Jonathan, Hugo Campagnaro, Felipe, dan Matias Silvestre yang dipinjamkan ke Sampdoria dilepas dengan status bebas transfer. Serta melepas Ibrahima Mbaye dan Lukas Spendlhofer, pemain-pemain muda yang kesulitan menembus tim utama.

Sebagai gantinya pihak Inter memboyong tiga pemain yang bermain di La Liga Spanyol musim lalu, Jeison Murillo, Joao Miranda, dan Martin Montoya. Mendatangkan ketiga pemain ini adalah sebuah bentuk keseriusan Mancini dalam memperkuat barisan pertahanan yang menjadi titik lemah Inter di musim lalu.

Kelemahan barisan pertahanan Inter yang begitu disorot adalah banyaknya kesalahan individu. Tak jarang Ranocchia, Vidic, maupun kiper Samir Handanovic sering dijadikan kambing hitam karena kesalahannya berujung fatal. Karena itu, Inter sering kehilangan poin saat menghadapi lawan yang inferior.

Selain itu, terlihat sekali jika Inter sangat lemah menghadapi lawan-lawan yang memiliki pemain yang cepat. Penguasaan bola yang tinggi, menuntut barisan pertahanan Inter ikut maju untuk memberi opsi tambahan dalam menguasai bola. Terkadang, duet Ranocchia-Vidic sering kewalahan dalam mengantisipasi serangan balasan. Ranocchia bukan tipe bek yang cepat sedangkan Vidic sudah tak memiliki fisik saat masa jayanya bersama Manchester United dulu.

Kedatangan ketiga pemain belakang memang menjadi angin segar bagi Mancini. Pasalnya duet Ranocchia-Vidic tak memiliki pelapis yang sepadan di musim lalu. Sebenarnya ada Juan Jesus, namun Mancini lebih gemar memainkannya sebagai fullback kiri ketimbang sebagai bek tengah. Sisanya hanya Marco Andreolli yang sangat sulit untuk meraih tempat sebagai pilihan utama.

Bergabungnya Murillo dan Miranda memang tak menjamin mereka langsung menjadi langganan starter. Mengingat penampilan mereka berdua bisa dibilang tak lebih baik dari Ranocchia maupun Vidic di musim lalu. Namun setidaknya mereka akan membuat persaingan di lini belakang semakin menarik.

Satu lagi pemain yang bergabung dari klub La Liga Spanyol adalah Martin Montoya. Pemain berusia 24 tahun ini memang sudah lama diincar oleh Inter. Bisa dibilang Montoya adalah perekrutan yang bagus untuk Mancini. Karena di usianya yang terbilang muda, dia sudah memenangkan berbagai macam gelar bersama Barcelona. Sudah jelas dia memiliki mental juara.

Martin memiliki kecepatan, teknik, dan kemampuan passing yang baik, tipikal pemain jebolan Barcelona. Meski punya daya serang yang tinggi tapi dia juga baik dalam bertahan. Walaupun jumlah crossing-nya tak sebanyak Dodo ataupun Danilo D'Ambrosio namun bukan berarti dirinya lemah dalam hal ini. Hanya saja, melancarkan umpan silang bukanlah bagian utama dari Barcelona. Rasanya, kedatangan dirinya bisa menghilangkan dahaga akan fullback agresif seperti Maicon dulu.
Kesimpulan
Inter di musim depan tak akan berbeda jauh dengan musim lalu. Mancini kemungkinan akan kembali mengandalkan formasi 4-3-1-2 yang lebih sempurna. Pola ini membuat Inter selalu dominan di lini tengah dan menguasai bola dengan persentase yang tinggi di setiap pertandingan.

Bergabungnya Murillo dan Miranda diharapkan bisa menambal lini belakang yang bermain inkonsisten di musim lalu. Geoffrey Kondogbia pun akan membuat pertahanan Inter semakin tebal karena kemampuan bertahannya bisa menjadi tembok awal untuk mematahkan serangan lawan.
Bergabungnya Martin Montoya bisa menjadi kunci sukses Mancini. Karena ini menghilangkan kelemahan Inter saat menyerang yang sering buntu karena kedua fullback bukan pemberi crossing yang baik. Karena ketika bermain dengan formasi yang rapat, bantuan dari bek sayap harus bisa menjadi alternatif serangan ketika lini tengah buntu.

Kembalinya Biabiany bisa menjadi salah satu pembeda di lini serang Inter. Karena Mancini tak lagi ragu ketika dia ingin bermain melebar dengan menempatkan pemain lebih di sisi lapangan. Juga ada Jovetic yang mampu bermain di berbagai posisi. Kemampuan teknik serta kreativitasnya sangat bisa diandalkan.
Memang wajar jika Mancini diberi ekspektasi yang tinggi di musim depan. Dengan gelontoran pemain yang datang, Inter akan menjadi jauh lebih kuat dibanding musim lalu. Tak ada lagi alasan tim sedang masa transisi atau kekurangan pemain berkualitas.
Semoga berhasil Mancio! Dan jangan lupa mengingatkan Handanovic untuk menangkap bola.

No comments:

Post a Comment

Postingan Populer